
Difabel Pak Pepen

Pak Pepen tak bisa bicara, tak bisa berjalan, tapi kita bisa bicara dan bertindak membantunya. Yuk, bantu sekarang!
Pak Ariandi (42 tahun), atau yang akrab disapa Pak Pepen, mengalami cacat sejak lahir dan juga tunawicara. Ia tinggal di rumah kontrakan tua yang hampir roboh di Cibadak, Sukabumi, bersama kakak dan kakak iparnya.
Pak Pepen tak bisa berjalan. Untuk buang air, ia harus mengesot atau bahkan berguling ke kamar mandi sejauh beberapa meter. Jika tidak sempat, tempat tidur menjadi satu-satunya pilihan. Mirisnya, kasur yang ia tiduri sudah lusuh, bau, dan tidak layak pakai.
Kakaknya yang dulu menjadi tulang punggung keluarga kini sakit karena epilepsi. Hanya sang kakak ipar yang mencari nafkah dengan berjualan sayur keliling. Mereka bahkan tidak memiliki akses air bersih dan harus menimba dari pemandian umum sejauh 300 meter.
Saatnya Kita Hadir untuk Pak Pepen