Ayo bantu Rio bisa punya ruangan yang nyaman dan mendukung keterbatasannya untuk tetap produktif dan sehat.
Nusa Tenggara Barat
Sampai dengan Tanpa Batas Waktu
Ketidakberuntungan memang punya banyak wajah, karena memang tidak ada menusia yang sempurna. Namun, jika bicara ketidakberuntungan tapi punya kemauan besar untuk bertahan hidup.. kita bisa lihat Rio, #KawanAksi.
Rio Febriansyah, berusia 17 tahun. Lahir dan tumbuh di Desa Maronge, Kecamatan Maronge, Kabupaten Sumbawa, NTB. Tidak bisa melihat dan disabilitas intelektual sejak lahir.
Rio hanya tidak mau merepotkan kakaknya. Beda nasib dengan sang adik yang normal dan sehat, yang ditampung kakaknya... Rio paham tidak ada yang mau sehidup dengannya, karena kekurangan yang dia miliki.
Rio pasrah ditempatkan di petak anyam ukuran 2 x 1.5m buatan abangnya. Petak ruang berdinding anyam yang dinginnya menusuk tiap malam, yang tak berdaun pintu diganti gorden biru. Warna kesukaannya.
Meski begitu, Rio tahu dia harus makan, minum, dan punya uang. Makan dan minumnya sesekali didapat dari belas kasih tetangga, kalau tidak ya dari kakak yang rumahnya jejer di sebelah ruangannya. Untuk masalah uang, Rio bekerja.
Rio yang tidak banyak bicara, mengangguk ketika ditanya apa dia rindu orang tuanya. Sementara, satu-satunya hal yang ditinggalkan orang tuanya adalah dua pasang ekor ayam yang dia rawat tiap harinya dan setiap bulan dia akan dapatkan 50 ribu dari kakaknya untuk upah dia beternak ayam mendiang orang tuanya. Itu pun jika kakaknya sedang ada hasil dari bekerja serabutan. Jika tidak, Rio hanya bisa menunggu makanan yang mungkin saja sengaja diantar kepadanya.
Hari-harinya dihabiskan di petak ruang tempatnya beristirahat. Meski rasanya sudah muak merasa kedinginan di malam hari, Rio masih bisa bilang “Alhamdulillah” karena tidak kepanasan seperti di siang hari. 7 tahun sejak hari pertama petak ruangannya jadi dibuat, Rio yang bertambah tinggi sudah mencapai atap seng ruangan itu sekarang.
Yang tidak berubah adalah dipan kayu yang adi alasnya tidur, bantal kapuk yang mengeras dibalut karung beras, dan selimut dari handuk yang sidah robek sana sini, jadi teman tidurnya yang paling setia.
Meski begitu, meski di tengah diskriminasi yang Rio rasakan, tetangga dan bahkan kakaknya pun mengakui Rio tidak pernah melawan, tidak pernah membantah, tidak pernah menolak, seakan dia paham bahwa dia tidak sungguh-sungguh diinginkan.
Oleh sebab itu.. Yuk, #KawanAksi. Wujud Aksi Nyata mengajak kamu membantu Rio memperbaiki petak rumahnya agar terasa lebih manusiawi dan hangat. Ayo bantu Rio bisa punya ruangan yang nyaman dan mendukung keterbatasannya untuk tetap produktif dan sehat.
#KawanAksi dapat berdonasi melalui cara berikut ini:
Tak hanya berdonasi, #KawanAksi juga bisa bantu dengan menyebarkan informasi ini ke khalayak dan orang-orang terdekat, supaya semakin banyak orang yang dapat ikut membantu.
Terimakasih, #KawanAksi!
